PKS Setuju Golkar Motori Blok A
Mahfudz mengatakan, kalau Golkar ragu dan hanya mengusung nomor dua pada Pilpres 2009 maka akan ada kecenderungan parpol papan tengah dan bawah juga menjadi ragu untuk memunculkan calon alternatif.
INILAH.COM, Jakarta - Perlu adanya blok alternatif (blok A) untuk memunculkan capres alternatif selain Megawati Soekarnoputi (blok M) dan SBY (blok S) tengah dinanti parpol papan tengah. Salah satunya PKS yang setuju bila Golkar memotori kelahiran koalisi blok A.
"Saya setuju dengan itu. Kalau untuk parpol papan tengah dan bawah, dari beragam survei menunjukkan suaranya cenderung mengalami penurunan. Jadi poros alternatif peluangnya akan lebih besar bila dimotori oleh Golkar," ujar Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (3/2).
Mahfudz mengatakan, kalau Golkar ragu dan hanya mengusung nomor dua pada Pilpres 2009 maka akan ada kecenderungan parpol papan tengah dan bawah juga menjadi ragu untuk memunculkan calon alternatif.
"Parpol tengah dan bawah hanya akan kembali menjadi pendukung dari blok S dan blok M itu," katanya.
Ketua Fraksi PKS ini menegaskan bahwa PKS hanya menyetujui memang harus Golkar yang menjadi motor, namun terkait apakah PKS akan ikut blok A tersebut atau tidak akan diputuskan setelah pileg.
"Kalau PKS melihatnya, blok A harus muncul karena tradisi pemilu Indonesia sangat jarang memunculkan hanya dua calon. Masyarakat juga membutuhkan dimunculkannya calon alternatif," jelasnya.
Selain itu, blok A juga diperlukan untuk mencairkan kompetisi yang meruncing antara blok S dan blok M yang cendrung tidak substansif karna bukan perang ide tapi hanya sentimen yang kurang edukatif. "Artinya PKS setuju bila memang harus dimunculkan calon alternatif dan Golkar sbagai motornya," pungkasnya. [mut/ana]
Sumber: Inilah.Com
Pengirim: MHN Update: 03/02/2009 Oleh: MHN
Selasa, 03/02/2009 15:50:10 | 1.357 hit | |
Program Kesehatan PKS Jika Berkuasa
Satu hal yang pasti, PKS tidak akan melanjutkan UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial.
VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera memiliki program kesehatan yang sederhana jika suatu saat memerintah. PKS antara lain menawarkan iuran kesehatan lebih murah dari yang ditawarkan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional.
Sekretaris Departemen Kesehatan Sosial PKS, Ipik Muhammad Fikri, menyatakan PKS tidak akan melanjutkan konsep Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Faktanya, kata Fikri, sistem jaminan sosial itu tidak dapat diimplementasikan hingga sekarang.
Kekurangan SJSN, kata Fikri, adalah bergantung pada Dewan Jaminan Sosial Nasional. Meski konsep Undang-undang SJSN baik, namun pelaksanaannya buruk. "Apakah implementasi pembayaran itu betul-betul termonitoring dengan baik atau tidak," kata Fikri.
PKS berkomitmen membuat sistem jaminan kesehatan yang memadai dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat dengan didanai negara dan masyarakat. Untuk mendukung implementasinya, Fikri mengatakan perlu peraturan pemerintah pengganti undang-undang yang mendukung dan mengikat sebagai payung hukum lembaga penyelenggara yang akan
dibentuk.
Kemudian, kepesertaan sistem jaminan kesehatan ini diwajibkan bagi seluruh individu warga negara atau masyarakat Indonesia dengan catatan menggunakan integrasi data identitas tunggal. Untuk pendanaan, jaminan kesehatan ini didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan masyarakat mampu yang membayar iuran atau semacam pajak yang proporsional.
"Sesuai acuan platform kami, penerapan jaminan kesehatan harus dijalankan secara konsekuen. Jaminan kesehatan yang kami konsep adalah jaminan kesehatan yang merata," kata Fikri.
Berbeda dengan Golkar dan PAN, hitung-hitungan PKS untuk iuran jaminan kesehatan per kepala keluarga adalah Rp 2.000. "Dengan 5 kepala keluarga sudah Rp 10 ribu rupiah. Satu tahun hitung-hitungan kami, sudah bisa dapat Rp 24 triliun rupiah," kata Fikri.
Iuran Rp 2.000 ini di luar jaminan obat-obatan. Jika dengan menanggung biaya obat-obatan, kata Fikri, iurannya Rp 5.000 (sama dengan iuran SJSN) atau bagian biaya obat sebesar Rp 3.000. "Soal inflasi akan dipertimbangkan lagi. karena bagi masyarakat miskin Rp 3.000 rupiah secara psikologis sudah berat," tambahnya.
Mengenai anggaran kesehatan yang demikian minim, Fikri mengatakan PKS akan memperjuangkan anggaran kesehatan nanti adalah 10 persen di APBN, bahkan kalau bisa di atas 10 persen. "Syukur kalau bisa 15 persen nanti," kata dia.
Sumber: vivanews
Pengirim: MHN Update: 03/02/2009 Oleh: MHN
Rabu, 04/02/2009 10:27:04 | 209 hit | |
Tifatul Sembiring (Presiden PKS)
21 MALAM di GAZA
Lelehan darah dan air mata rakyat Palestina meneriakkan kepiluan, “Waa Islamah…”. Di manakah saudara-saudara seiman?. Sedangkan Rasulullah saw. pernah bersabda, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam percintaan dan kasih sayang mereka, bagaikan satu tubuh. Bila ada satu bagian yang sakit, maka semua tubuh merasakan sakit dan demam, hingga tidak bisa tidur”.
Di mana engkau wahai saudaraku kaum muslimin, Saat kaum Yahudi datang merobek-robek rumah kami, Menumpahkan segala jenis bom-bom dan amunisi Kreasi akhir zaman berteknologi tinggi Kami bertempur melawan musuh dan dinginnya malam Dengan tangan-tangan kosong, yang hanya tinggal kepalan. Di mana engkau wahai saudaraku kaum muslimin, Saat kami berlari-lari di kegelapan. Menghindari desing peluru yang berhamburan, Menyeret kaki berdarah-darah. Yang sobek tertancap besi yang patah. Di mana engkau wahai saudaraku kaum muslimin, Saat keluarga kami dicerai-beraikan, Oleh panasnya bom fosfor yang melelehkan jangat di badan. Saat aku berdiam menggigil di bawah gundukan Menanti waktu pagi saat gencatan. Di mana engkau wahai saudaraku kaum muslimin, Ketika kutemui anak-anak kami terserak bergeletakan Dengan tubuh lebam penuh luka mematikan. Saat jeritanku pecah, tak lagi tertahankan Menatap ketiga jasad mereka yang kaku dan diam Rasa nyeri hati tak mampu kusabarkan Semalam penuh mereka meraung-raung kesakitan. Kini… Kukecup satu per satu buah hati kami … dengan tatapan mata perpisahan Gaza… oh Gaza, dua puluh satu malam. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Tiga minggu penuh serangan brutal Israel dihujamkan ke wilayah Palestina di jalur Gaza. Pada awalnya serbuan dimulai dengan pesawat-pesawat canggih F-16 yang memekakkan telinga di jalur Gaza. Jalur yang sempit itu hanya memiliki lebar rata-rata lima kilometer dengan bagian yang paling lebar tidak lebih dari dua belas kilometer. Di sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Israel, di sebelah Barat ada bibir laut Mediterania. Di Selatan ada sebuah celah sempit—kota Rafah—berbatasan dengan Mesir. Akan tetapi perbatasan ini dijaga oleh dua lapis pasukan. Lapis pertama oleh tentara Mesir dan lapis ke dua adalah tentara Israel. Dengan bom-bom cluster yang canggih, senjata terbaru buatan Amerika, Israel menghancurkan dan membombardir sasaran-sasaran sipil. Mereka tidak peduli apakah itu mesjid, sekolah-sekolah, rumah-rumah, bahkan tempat-tempat penampungan pengungsi yang dikelola oleh PBB. Semua mereka hantam dengan membabi buta. Serangan ini hanya dilawan Hamas dengan senjata-senjata kecil yang biasanya digunakan dalam perang kota. Tentu saja, terjadi ketidak seimbangan kekuatan yang sangat mencolok, karena harus melawan berbagai kekuatan senjata dan alat pembunuh yang canggih keluaran terbaru. Di tengah berlangsungnya kebiadaban ini, dengan tenang dan penuh diplomasi, George W. Bush—Presiden Amerika Serikat saat itu--mengatakan bahwa Israel hanya sedang membela diri karena ditembak roket-roket Hamas. Tidak puas dengan serangan udara, hari berikutnya tank-tank Israel merangsek masuk ke wilayah Gaza, menghantam dan meluluhlantakkan bangunan-bangunan yang ada. Tanpa belas kasihan, seorang wanita yang mengibarkan bendera putihpun dihajar oleh peluru tank Israel, hingga tubuhnya hancur berserpihan. Tentara-tentara Yahudi ini memang tak peduli, apakah sasarannya perawat, dokter, pekerja sosial, atau wartawan sekalipun, semua dibantai. Sementara belasan negara Arab hanya mematung bingung tanpa protes, tanpa bantuan, dan tanpa pembelaan. Setiap pagi mata kita berkaca-kaca menyaksikan berita tentang Gaza di televisi. Malam demi malam korban selalu bertambah. Tidak kurang dari seratus orang rata-rata korban meninggal setiap hari dan lebih dari lima ratus orang luka berat. Saat gencatan senjata, setelah Gaza diserang selama tiga pekan, data jumlah korban meninggal lebih dari 1500 orang dan lebih dari 5000 orang luka berat dengan cacat permanen atau kelumpuhan dan amputasi anggota badan. Kebiadaban Israel ini memang di luar perikemanusiaan yang dikenal oleh peradaban. Bangsa yang telah dikutuk Allah swt. melalui lisan Daud dan Isa ‘alaihimassalam ini datang dan merampas tanah-tanah rakyat Palestina, setelah Inggris menduduki wilayah tersebut paska Perang Dunia I. Skenario mendatangkan orang-orang Yahudi ke Palestinapun dimulai. Perlahan namun jumlah mereka setiap waktu meningkat sangat siginifikan. Lalu pada tahun 1922, PBB menguatkan mandat Palestina di bawah Inggris. Teror-teror Yahudi atas penduduk Palestina, bahkan kasus pembakaran Masjidil Aqsha, mendapat perlindungan penuh dari tentara Inggris. Dan atas bantuan PBB, Inggris, Rusia dan Amerika, maka pada tahun 1948 berdirilah Negara Israel. Mereka memperluas wilayah pendudukan atas Palestina dan wilayah Arab sekitarnya. Selanjutnya lebih ekspansi lagi dalam perang tahun 1967. Jadi sekali lagi perlu ditegaskan dan diingatkan, bahwa status Israel atas Palestina adalah PENJAJAHAN. Awalnya hanya 5% wilayah Palestina yang diduduki oleh Yahudi. Namun kini lebih dari 80% tanah Palestina telah dirampas Israel. Kisah terakhir adalah dipenghujung tahun 2008. setelah Israel sukses memecah belah pemerintahan Palestina hasil pemilu yang paling demokratis. Pemilu yang dimenangkan oleh Hamas tersebut dimusuhi, diboikot, termasuk oleh AS dan Negara-negara Eropa. Kemudian Palestina dibelah, Mahmud Abbas dan Fatah mengklaim Tepi Barat, sementara Hamas bertahan di Gaza. Lalu disepakati gencatan senjata antara Hamas dengan Israel, namun Israel memblokade seluruh perbatasan. Tentara-tentara Yahudi memutus aliran listrik, menyetop pasokan gas dan juga memutus aliran air bersih ke Gaza. Mereka juga menyetop dan menahan semua bantuan, termasuk makanan maupun obat-obatan bagi rakyat Palestina. Tampak jelas sekali Israel amat berambisi membuat 1,5 juta rakyat Palestina yang tinggal di Gaza ini mati perlahan. Korbanpun mulai berjatuhan. Untuk memecah kebuntuan, setelah berakhirnya masa gencatan senjata, guna menarik perhatian dunia Internasional, maka Hamas menembakkan beberapa roket kecil ke wilayah Israel yang mengakibatkan kerusakan berupa lubang-lubang dangkal sebesar piring makan. Inilah yang kemudian direspon Israel dengan memborbardir habis Gaza selama 21 malam berturut-turut. Lelehan darah dan air mata rakyat Palestina meneriakkan kepiluan, “Waa Islamah…”. Di manakah saudara-saudara seiman?. Sedangkan Rasulullah saw. pernah bersabda, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam percintaan dan kasih sayang mereka, bagaikan satu tubuh. Bila ada satu bagian yang sakit, maka semua tubuh merasakan sakit dan demam, hingga tidak bisa tidur”. Kita melihat sedikit sekali perhatian dunia Islam pada saudara-saudara kita di Gaza. Padahal, sumbangan ini walaupun kecil—katakanlah walau hanya satu dolar—akan sangat berarti manakala seluruh ummat Islam di dunia serempak melakukannya, agar saudara-saudara kita di Gaza pulih dari penderitaan dan kehancurannya. Solidaritas kita akan mengalirkan semangat pada rakyat Palestina di Gaza, hingga mereka akan bangkit dan terus berjuang. Bahkan seorang Michael Heart pun terinspirasi menggubah sebuah lagu ”Sontg for Gaza”, unutk melawan kezaliman ini, diantara bait syairnya berbunyi: “We will not go down in the night without a fight, you can burn up our mosques and our homes and our schools, but our spirit will never die. We will not go down in Gaza tonight.” Memang kita sendiri—bangsa Indonesia—yang hampir 90% penduduknya adalah muslim. Peran dan kontribusi kita, sangat diharapkan oleh Negara-negara Islam lainnya, namun masih sangat sedikit memberi perhatian kepada rakyat Palestina. Berbagai demonstrasi solidaritas yang dilakukan, memprotes kebrutalan Israel, masih harus menerima cibiran dan kecurigaan dari beberapa kalangan. Dan saudaraku, betapa aku jadi malu sendiri, ternyata masih amat sedikit yang dapat kulakukan. Dan aku lebih tidak peduli lagi, ketika disebut sebagai tersangka, sebab membela saudara kami dari kejahatan kemanusiaan. Wallahua’lam bishawwab.
Pengirim: MHN Update: 04/02/2009 Oleh: MHN
Beda Diskon Harga Mobil
-
Sepasang suami istri lanjut usia kembali ke dealer mobil Toyota dengan
wajah campuran frustrasi dan kecewa. Mereka sudah mengincar mobil tertentu,
tapi beg...
2 bulan yang lalu
Komentar :
Posting Komentar