Shohib Masykur - detikPemilu
Jakarta - Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Jakarta Raya menengarai potensi kisruh di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tinggi terkait daftar pemilih yang bermasalah. Dari jajak pendapat yang dilakukan LIMA, 62,25 persen pemilih akan memprotes dan berpeluang terlibat konflik dengan panitia pemungutan suara jika mereka tidak terdaftar.
"Ada 62,25 calon pemilih yang tidak terima hak pilihnya hilang dan boleh jadi akan terlibat cekcok dengan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS)," ujar Direktur LIMA Jakarta Raya Said Salahudin saat dihubungi detikcom, Senin (23/2/2009) malam.
Jajak pendapat itu dilaksanakan 5-18 Februari 2009 dengan melibatkan 720 responden di wilayah Provinsi DKI Jakarta (26 kecamatan di 5 kotamadya), Kota Depok (20 kelurahan di 3 kecamatan), Kota Bekasi (9 kelurahan di 3 kecamatan), Kabupaten Bogor (9 kelurahan di 3 kecamatan), dan Kota Baru Tangerang Selatan (9 kelurahan di 3 kecamatan).
Profil responden adalah 62 persen laki-laki dan 38 persen perempuan dengan usia antara 18-46 tahun. Pada umumnya profesi responden adalah pelajar, mahasiswa, pedagang, PNS, profesional, dan ibu rumah tangga.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tertulis kepada responden melalui wawancara tatap muka. Sampling error jajak pendapat ini adalah 0 persen.
Responden diberi pertanyaan, "Seandainya pada hari pemungutan suara nama Anda menghilang/tidak tercantum di Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan tidak diperkenankan menggunakan hak pilih oleh KPPS, apa sikap Anda?". 60,75 Persen (437 responden) menyatakan akan protes ke KPPS, 1,5 persen (11) menyatakan akan melapor ke Panwaslu, dan 37,75 persen (272) menyatakan menerima saja hak pilihnya hilang.
Dengan tingginya potensi kisruh ini, dikhawatirkan proses pemungutan dan perhitungan suara akan terganggu dan berujung pada konflik. "Dikhawatirkan pemilu akhirnya tidak dapat diselesaikan pada 9 April," terang Said.
Selain itu jajak pendapat ini juga mengungkap bahwa minat pemilih untuk melapor ke Panwaslu sangat rendah, hanya 1,5 persen. ( sho / Rez )
Citizen Journalism
24/02/2009 - 00:21
PKS Saudi Incar Perempuan
Divisi Kajian Wanita Bidang Kewanitaan PKS Komisariat Riyadh sukses mengadakan kegiatan pendidikan politik dengan tema Raih Kemenangan Da'wah 2009! untuk seluruh kadernya di Riyadh.
Kegiatan diawali dengan presentasi Persiapan Pemenangan Pemilu 2009 dan Voter Education oleh Tri Puji Hindarsih yang akrab disapa dengan Bu Chache. Rangkaian demi rangkaian acara berlangsung sejak pukul 16.00 s/d 20.00 waktu Arab Saudi, Kamis (19/2).
Seluruh anggota dan pengurus Bidang Kewanitaan PKS Komisariat Riyadh hadir menyukseskan acara tersebut. Kegiatan pendidikan politik muslimah ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan secara berkala setiap 3 bulan sekali oleh Divisi Kajian Wanita dalam rangka mencapai kesiapan total kader untuk menyukseskan Pemilu 2009.
Follow-up dari acara ini nantinya akan dilaksanakan silaturrahim ke tempat-tempat komunitas masyarakat Indonesia yang eksis di kota Riyadh, mengingat sosialisasi cara contreng dalam Pemilu 2009 ini sangat lambat.
Sebagai perbandingan, berdasarkan data survei terbaru di Indonesia yang melibatkan 30.000 kader PKS di Yogjakarta yang disebar dalam sebuah kegiatan Sowan Warga Jogya yang dilaksanakan mulai Januari hingga awal Februari 2009 lalu, disimpulkan bahwa 99% warga yang dikunjungi kader PKS menyatakan tidak tahu bahwa pemilu 9 April 2009
mendatang menggunakan metode contreng.
Kondisi yang sama sangat mungkin terjadi di Arab Saudi mengingat tidak semua masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri dapat menjangkau informasi tentang metode contreng dalam pemilu 2009.
Melalui kegiatan ini PKS ingin berperan dalam mensosialisasikan pelaksanaan Pemilu dan metode contreng kepada masyarakat Indonesia di Riyadh yang mayoritas mereka adalah komunitas perempuan. Mereka diharapkan mengambil peran perubahan dengan menggunakan hak pilihnya di bilik suara pada 9 April 2009 nanti.
Abdullah Haidir, pip@pks-arabsaudi.org
24/02/2009 00:02
PKS Berambisi Kuasai Bogor
INILAH.COM, Bogor – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) benar-benar berambisi menguasai kota Bogor. Untuk meraih dukungan masyarakat pada pemilu legislatif, partai dakwah itu meluncurkan jargon 'Warga Kota Bogor Sahabat PKS' dengan kemasan aneka kegiatan sosial-kemasyarakatan seperti bazaar sembako murah.
"Sesuai dengan program bulan Siaga III, kader PKS terus intensif bertemu dengan masyarakat, terlebih pada hari Sabtu dan Ahad (Minggu). Kami ingin menjadikan warga Kota Bogor sebagai sahabat PKS," kata Ketua Bidang Operasi DPD PKS Kota Bogor Iman Nugraha di Bogor.
Jargon tersebut, kata Iman, disusun berdasarkan gabungan dari kata-kata warga Kota Bogor SAbtu aHAd Bersama AnggoTa PKS. Kegiatan itu diwujudka dalam berbagai bentuk kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan warga.
PKS yang mencanangkan program bulan Februari sebagai Bulan Siaga III, lanjut Iman, terus beraksi dalam pelayanan dan sosialisasi ke masyarakat. Para kader, calon anggota legislatif (caleg) dan struktur PKS secara simultan berkoordinasi untuk menjalankan program tersebut.
Ia menjelaskan, untuk Sabtu dan Ahad (21-22/2), kegiatan PKS terlihat merata di seluruh kecamatan. Kegiatan sosial seperti bazaar sembako murah dan sembako dilaksanakan di kelurahan Mekarwangi, Kayumanis, Kencana, Kedung Badak, Loji, Gunung Batu, Cilendek Timur, Sukasari, Mekarwangi, dan Kayumanis.
Sedangkan pelayanan kesehatan dilaksanakan di Kebon Pedes, Cibadak, Rancamaya, Semplak dan Tegal Gundil. Selain kegiatan sosial, katanya, PKS pun melakukan sosialisasi langsung (direct selling) caleg PKS di tingkat daerah, provinsi maupun pusat. Di Kecamatan Bogor Barat, kader PKS melakukan senam bersama sebelum melakukan aksinya.
"Kebugaran fisik merupakan salah satu kunci kemenangan. Jika fisik sehat, kita pun bisa tersenyum dan menyapa masyarakat dengan hangat," kata Dudi Sumantri, Ketua DPC Bogor Barat.
Senam Nusantara yang dibuat oleh Bidang Pemuda dan Olahraga mampu menyegarkan kader PKS dengan berbagai gerakan dinamis yang diiringi dengan lagu-lagu daerah yang energik. Seusai senam, kader PKS Bogor Barat melakukan jalan sehat sembari mensosialisasikan PKS ke masyarakat.
Menurut Iman Nugraha, intensitas kegiatan pelayanan dan sosialisasi akan terus meningkat sebagai persiapan menghadapi kampanye terbuka. Selain itu, peran PJ RW PKS (Penanggung Jawab Partai tingkat RW) pun akan terus dioptimalkan dalam perencanaan program.
"Penentuan daerah dan bentuk kegiatan pelayanan kami susun berdasarkan laporan dari setiap PJ RW PKS Kota Bogor sebagai perwakilan struktur PKS yang terdekat ke masyarakat. Jadi aksi sosial PKS sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat," katanya. [*/P1]
Perampokan di Rumah Orang Lansia
-
Pada suatu malam, seorang wanita berusia 81 tahun berkata kepada suaminya
yang berusia 83 tahun sebelum tidur:
"Dengar... Aku baru saja melihat ke luar jen...
5 hari yang lalu
Komentar :
Posting Komentar